PARANGMAYA – Kepala Regional Kepulauan Canary, Angel Victor Torres menerangkan bahwa aliran lava lebih dari 1.000 derajat celcius, telah menyapu seluruh yang dilewatinya, menuju laut di Kepulauan Canary. Kecepatan laju aliran lava pijar tersebut, sekitar 200 meter per jam
“Aliran lava bergerak tak terhindarkan menuju laut dan sama sekali tidak ada yang bisa dilakukan untuk itu. Kami benar-benar tidak berdaya menghadapi aliran lava yang melaju dengan kecepatan 200 meter per jam dan telah menyapu semua yang ada di jalurnya … dan akan terus melakukannya dalam perjalanan ke laut.” ungkapnya.
Pertemuan lava, yang suhunya melebihi 1.000C (lebih dari 1.800F) dan air, dikhawatirkan mengakibatkan ledakan, dan menghasilkan awan gas beracun.
Terpantau bahwa muncul celah baru, di lereng gunung berapi Cumbre Vieja, dan menyemburkan lebih banyak lahar. Sehingga memaksa ratusan orang meninggalkan rumahnya, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera pada Selasa, tanggal 21 September 2021.
Pakar Vulkanologi, Patrick Allard dari Institut Fisika Paris Globe menerangkan bahwa, awan panas akibat interaksi air laut dan lava pijar bersifat asam sangat berbahaya.
“Awan yang tercipta dari interaksi air laut dan lava bersifat asam” dan “bisa berbahaya jika Anda terlalu dekat”, katanya.
Torres mengingatkan penduduk setempat, saat terjadi letusan terakhir pulau itu pada tahun 1971. Ketika satu orang meninggal setelah menghirup gas yang dipancarkan saat lava bertemu dengan air.
Gunung berapi melintasi punggungan selatan di La Palma, salah satu dari tujuh pulau yang membentuk kepulauan Atlantik yang terletak di lepas pantai Maroko.
Letusan telah memaksa 6.000 orang meninggalkan rumah mereka dan menghancurkan sejumlah besar properti dan tanah yang mencakup area yang luas sejak meletus pada Minggu sore.
Copernicus, satelit pengamatan Bumi Uni Eropa, men-tweet, “166 bangunan hancur dan 103 hektar (255 hektar) tertutup oleh aliran lava.”
Meskipun saat ini terletak sekitar dua kilometer (1,25 mil) dari pantai, para ahli mengatakan kecepatannya bisa “sangat bervariasi”.
Pakar vulkanologi Stavros Meletlidis dari National Geographic Institute Spanyol mengatakan kepada radio RNE Spanyol bahwa tidak jelas kapan lava akan mencapai laut.
“Ini bisa berakselerasi dengan sangat cepat, terutama ketika topografi berubah … atau bisa berhenti di dataran selama beberapa jam,” katanya.***
Sumber : Al Jazeera