Twitter_Pic Masjid Jami' Kab Sintang

Twitter_Pic Masjid Jami' Kab Sintang

PARANGMAYA – 23 hari banjir yang merendam Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, masih nyaris merendam atap rumah warga.

Bencana banjir melanda di 12 kecamatan, tercatat 140.468 jiwa terdampak banjir tersebut dan 2 warga dilaporkan meninggal dunia. Ditambah 35.117 unit rumah yang terendam banjir hingga 300 sentimeter, 5 unit jembatan rusak berat dan beberapa sarana prasarana lainnya juga terdampak.

Akibat tingginya muka air tersebut mengakibatkan, ruas jalan nasional menyebabkan mobilisasi terhambat. Bahkan, beberapa gardu PLN juga masih terendam. Sehingga ada wilayah yang masih tidak dapat dialiri listrik. Hal ini juga berakibat pada terhambatnya penyedia layanan sinyal telekomunikasi. Karena menara BTS juga terendam banjir.

Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) senilai 1,5 miliar. Bantuan ini  untuk percepatan penanganan banjir, yang melanda di empat Kabupaten di Kalimantan Barat.

Rinciannya sebagai berikut : (1) 500 juta guna mendukung penanganan banjir di Kabupaten Sintang (2) 500 juta diberikan kepada Kabupaten Malawi (3) 250 juta untuk Kabupaten Sekadau (4) 250 juta untuk Kabupaten Sanggau.

Baca juga:  DPR RI Komisi VII Dukung Produksi Vaksin Merah Putih-Risetnya Paling Progresif Berbasis Inactivated Virus !

Batuan tersebut diserahkan saat melakukan kunjungan kerja meninjau kondisi lapangan dan penanganan banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (9/11).

Hujan dengan intensitas tinggi, telah mengguyur kabupaten tersebut, sejak dua pekan terakhir yaitu sejak hari Kamis (21/10), pukul 10.00 WIB, dengan tinggi muka air sekitar 300 sentimeter.

12 kecamatan masih terendam banjir hingga saat ini. Kecamatan itu antara lain: (1) Kayan Hulu, (2) Kayan Hilir (3) Binjai Hulu (4) Sintang (5) Sepauk (6) Tempunak (7) Ketungau Hilir (8) Dedai (9) Serawai (10) Ambalau, (11)Sei Tebelian (12) Kelam Permai, sebagaimana dilansir dari bnpb.go.id pada tanggal 5 Novenber 2021.

BPBD setempat,  juga mengumumkan bahwa jalan lintas provinsi – kabupaten, masih tidak bisa dilewati kendaraan. karena ruas jalan masih digenangi banjir, dan akses listrik dan komunikasi masih terkendala.

Pemerintah Kabupaten Sintang, sudah menetapkan status tanggap darurat banjir, mulai 19 Oktober hingga 16 November 2021.

InaRISK, mencatat bahwa kabupaten Sintang, berpotensi mengalami,risiko banjir sedang hingga tinggi.

Baca juga:  Viral! Trending Hastag Pasar Gembrong di Media Sosial, Simak Penampakan Kebakarannya Disini !

BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk dapat menyiapkan program jangka pendek hingga jangka panjang, seperti pembersihan saluran air hingga tata kelola air wilayah. Hal ini sebagai upaya pencegahan bahaya bencana hidrometeorologi basah, antara lain banjir, banjir bandang, tanah longor atau angin kencang.

@bertanyarl Banjir Sintang, Kalimantan Barat Mungkin banyak yang gak tau ya karenaa gak masuk media gede jadi mohon doanya ya temen-temen ini banjirnya udah hampir 3 minggu belum surut juga

“Di Sintang Kalimantan barat juga banjirr , banjirnya paling tinggi tahuin ini, cepat pulih batu dan sintang semoga semua baik baik ajaa,”ucapnya.

Baca juga:  #IstanaTakutIBHRSBebas Jadi Trending Topik di Twitter, Satire Netizen Nomor 3 Bikin Greget

“Sintang di Kalimantan Barat sudah banjir beberapa hari. Menurut Walhi Kalbar, deforestasi terjadi karena hutan dijadikan perkebunan sawit. Bencana ekologis kerap terjadi,”paparnya.

“Innalillahi..Kondisi Banjir saat ini di Kabupaten Sintang, KalimantanBarat (4/Nov/2021),”ungkapnya.

***

Sumber : BNPB, Twitter

Related Post