PARANGMAYA – BPBD Kabupaten Sintang, mencatat sedikitnya 8.000 unit rumah, dan 8.917 KK terdampak banjir di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Banjir di wilayah tersebut, sudah berlangsung hampir selama satu minggu. Tinggi muka air, masih berada pada kisaran 100 hingga 200 cm hingga kemarin (9/10/2021).
Satu minggu yang lalu, debit air Sungai Kapuas, Melawi dan Kayan meluap, sehingga membanjiri 10 kecamatan dengan ketinggian mencapai 600 meter pada pukul 04.00 (2/10/2021), sebagaimana dilansir dari situs resmi bnpb.go.id pada Minggu, tanggal 10 Oktober 2021.
Pihak BPBD setempat mencatat, bahwa lebih dari 8.000 rumah terdampak. Data BPBD yang terkumpul hingga kemarin, diantaranya adalah: (1) Kecamatan Serawai 2.319 unit (2) Sintang 1.266 (3) Dedai 1.242 (4) Kayan Hilir 1.200 (5) Ambalau 830 (6) Tempunak 600 (7) Kayan Hulu 600 (8) Sepauk 400 (9) Binjai 300 (10) Ketungau Hilir 160. Sehingga totalnya berjumlah 8.917 unit.
BPBD melakukan upaya kaji cepat, dan koordinasi dengan pihak terkait hingga tingkat desa dan kecamatan.
Meraka juga mengimbau warga untuk selalu waspada, dan siap siaga terhadap bahaya susulan maupun cuaca ekstrem.
Sedangkan, Pemerintah daerah menetapkan kabupaten Sintang, berstatus tanggap darurat melalui, Surat Bupati Sintang Nomor 360/1140/KEP-BPBD/2021 yang berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 5 hingga 18 Oktober 2021.
Sementara tercatat sebanyak 852 KK mengungsi sementara ke tempat yang aman.
Pihaknya masih memutakhirkan jumlah warga yang mengungsi. Data sementara jumlah pengungsi antara lain: (1) Kecamatan Serawai sebanyak 386 KK (2) Ambalau 466 KK. Jumlah warga yang paling banyak terdampak, adalah di Kecamatan Serawai.***
Sumber : BNPB