Pixabay_Ilustrasi Banjir

Pixabay_Ilustrasi Banjir

PARANGMAYA – Sebanyak 980 kepala keluarga merasakan dampak atas benjir yang menerjang hilir Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatra Selatan. Ditambah dengan kerugian material pada 632 unit rumah, dan 2 unit jembatan rusak.

Banjir yang menerjang wilayah tersebut, terjadi pada Senin, tanggal 1 November 2021, sebagaimana dilansir dari situs resmi bnpb.go.id pada Rabu, tanggal 3 November 2021.

Pihak BPBD setempat mencatat bahwa, terdapat beberapa desa yang masih terdampak hingga kini yaitu Desa Tanjung Kemala, dan Terusan, Tanjung Baru di Kecamatan Baturaja Timur. Ditambah, Desa Lubuk Batang Lama di Kecamatan Lubuk Batang.

“Namun di bagian hilir Sungai Ogan pada Kecamatan Baturaja Timur dan Kecamatan Lubuk Batang, air masih merendam rumah warga,” ujarnya.

Sungai Ogan dan Lengkayap meluap saat terjadi hujan deras. Sehingga berdampak kepada beberapa desa yaitu : Desa Laya, Tanjung Agung dan Karang Agung di Kecamatan Baturaja Barat serta Desa Pengaringan di Kecamatan Semidang Aji.

BPBD setempat terus berkoordinasi, dengan dinas terkait hingga aparat di tingkat kecamatan dan desa. Mereka mengerahkan personel dan peralatan, untuk melakukan evakuasi warga yang membutuhkan pertolongan.

Baca juga:  Sebut Status Sopir Vanessa, Polda Jatim : Bila Sudah Ada Rekomendasi dari Dokter Dinyatakan Sehat Akan Langsung Dilakukan Pemeriksaan

Sedangkan menurut analisis inaRISK, Kabupaten OKU memiliki potensi bahaya banjir, dengan kategori sedang hingga tinggi. Tercatat sebanyak 11 kecamatan, teridentifikasi memiliki potensi bahaya tersebut, termasuk wilayah kecamatan yang terdampak banjir pada Senin lalu.

Sumatra Selatan termasuk salah satu wilayah yang diprakirakan BMKG berpotensi curah hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang hingga 6 November 2021 mendatang.

Fenomena La Nina yang mulai terasa dampaknya perlu mendapatkan perhatian bersama untuk mengantisipasi atau pun menghindari dampak bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang maupun tanah longsor.***

Sumber : BNPB

Related Post