Tambah Lagi Korban Jiwa Erupsi Semeru Menjadi 34 Orang, Simak Penjelasan Lengkap dari BNPB !

Erupsi Semeru

PARANGMAYA – Korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 43 Jiwa. Ditambah dengan jumlah korban luka-luka sebanyak 56 Jiwa, 17 orang masih dinyatakan hilang. Sedangkan untuk warga terdampak sejumlah 5.205 jiwa.

Laporan terakhir tersebut diperbaharui pada pukul 12.00 pada tanggal 7 desember 2021. Saat ini warga mengungsi mengalami lonjakan hingga mencapai 3.697 jiwa.

Lokasi pengungsian di Kabupaten Lumajang tersebar antara lain : (1) Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 382 jiwa (2)Kecamatan Candipuro 6 titik 1.136 jiwa (3) Kecamatan Pasirian 4 titik 563 jiwa (4) Kecamatan Lumajang 188 jiwa (5) Kecamatan Tempeh 290 jiwa (6) Kecamatan Sumberseko 67 jiwa (7) Kecamatan Sukodono 45 jiwa.

Erupsi Gunung Semeru telah mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak. Dan data tersebut masih terus akan berkembang. Sedangkan fasilitas umum yang juga terkena dampaknya adalah fasilitas pendidikan Sebanyak 38 unit dan jembatan terputus (Gladak Perak) 1 unit,sebagaimana dilansir dari situs resmi bnpb.go.id pada Selasa, tanggal 7 Desember 2021.

Pasca erupsi, Gunung Semeru terpantau mengalami 2 kali gempa letusan dan durasi gempa 55 – 125 detik. Di samping itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan terjadi 7 kali gempa guguran dengan durasi 50 – 120 detik. Terkait dengan rekomendasi PVMBG terhadap aktivitas vulkanik Gunung Semeru sebagai berikut.

Pertama, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan. Masyarakat mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Kedua, masyarakat diminta menjauhi dan tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas, karena saat ini suhunya masih tinggi.

Ketiga, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi luncuran, di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

Keempat, masyarakat diminta mewaspadai ancaman lahar, di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru.

Sumber : BNPB