PARANGMAYA – Menteri Dalam Negeri Bulgaria, Boyko Rashkov mengumumkan bahwa sebanyak 45 orang tewas, diantaranya 12 anak-anak saat terjadi kecelakaan bus di jalan raya di Bulgaria barat.
Dia mengatakan bahwa sedikitnya 45 orang, termasuk 12 anak-anak, tewas dalam kecelakaan bus tersebut. Bus, yang sedang menuju dari Turki ke Makedonia Utara, tampaknya menabrak pembatas jalan raya baik sebelum atau setelah terbakar, menurut para pejabat.
Kecelakaan tersebut, menyebabkan kendaraan itu terbakar sekitar pukul 02.00 waktu setempat saat bepergian di sepanjang jalan raya 45 km (26 mil) dari ibu kota, Sofia.
Kementerian Dalam Negeri Bulgaria menyebutkan korban tewas mencapai 45 orang, menjadikannya kecelakaan paling mematikan dari jenisnya dalam sejarah negara Balkan itu. Keterangan tersebut dibenarkan oleh Kepala jaksa Makedonia Utara, Lubomir Jovevski, yang mengunjungi lokasi kecelakaan di dekat desa Bosnek. Dia mengatakan bahwa 12 anak termasuk di antara korban tewas.
Sedangkan tujuh orang yang melompat dari kendaraan, yang terbakar telah dilarikan ke rumah sakit di Sofia dan dalam kondisi stabil, kata staf rumah sakit.
Menteri Dalam Negeri Boyko Rashkov, yang mengunjungi lokasi kecelakaan, mengatakan mayat mereka yang tewas dalam insiden itu “berkumpul di dalam bus dan terbakar menjadi abu.”
“Gambar itu menakutkan, menakutkan. Saya belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya,” katanya, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera pada tanggal 23 November 2021
Kepala layanan investigasi Bulgaria Borislav Sarafov, mengatakan empat bus dari agen perjalanan Makedonia Utara telah memasuki Bulgaria pada Senin malam dari Turki. Kendaraan itu berjalan bersama.
“Kesalahan manusia oleh pengemudi atau kerusakan teknis adalah dua versi awal kecelakaan itu,” katanya.
Tayangan televisi menunjukkan bus, hangus dan dilalap api, di tengah jalan raya, yang basah karena hujan.
“Kami memiliki tragedi besar di sini,” kata Perdana Menteri sementara Bulgaria Stefan Yanev kepada wartawan.
Kecelakaan Selasa adalah yang paling mematikan dari jenisnya dalam sejarah Bulgaria.
Perdana Menteri Makedonia Utara Zoran Zaev mengatakan dia telah berbicara dengan salah satu korban selamat yang mengatakan kepadanya bahwa para penumpang sedang tidur ketika mereka dibangunkan oleh suara ledakan.
“Saya ketakutan. Ini adalah tragedi yang sangat besar. Zaev mengatakan dia khawatir semua korban mungkin berasal dari Makedonia Utara, mengingat bus itu terdaftar di negara itu.
Rombongan pelatih kembali ke Skopje dari perjalanan liburan akhir pekan ke Istanbul, perjalanan sekitar 800 km (500 mil).***
Sumber : Al Jazeera