Pixabay_Ilustrasi Hutan Terbakar

Pixabay_Ilustrasi Hutan Terbakar

PARANGMAYA – Gubernur California, Gavin Newsom telah menandatangani paket pendanaan 15 miliar dolar. Dananya digunakan mendanai program-program, untuk mengatasi kekeringan dan perubahan iklim di negara bagian tersebut itu.

Newsom menandatangani 24 RUU yang berfokus pada iklim, dan upaya energi bersih, kekeringan, dan kesiapsiagaan kebakaran, kantornya mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, menggambarkan pendanaan sebagai paket iklim terbesar dalam sejarah California.

Porsi terbesar paket tersebut, $5,2 miliar, akan digunakan untuk pendanaan proyek bantuan kekeringan darura,t dan perluasan pasokan air California. Paket tersebut mencakup $3,7 miliar untuk mengatasi risiko perubahan iklim, berinvestasi dalam proyek-proyek yang akan mengurangi panas ekstrem dan mengatasi ancaman kenaikan permukaan laut, sebagaimana dilansir dari Reuters pada Jumat, tanggal 24 September 2021.

Sekitar $1,5 miliar akan digunakan untuk mencegah risiko kebakaran hutan di hutan, menurut pernyataan dari kantor Newsom.

Bulan ini, Presiden Joe Biden memperbarui dorongannya untuk investasi yang signifikan untuk memerangi perubahan iklim saat ia mengunjungi California dan melakukan tur udara ke daerah-daerah yang dilanda salah satu musim kebakaran terburuk di negara itu.

Baca juga:  Spesies Ikan Ini yang Menghilang Selama 50 Tahun, Kini Ditemukan Kembali di Turki

California biasanya mengalami puncak musim kebakaran di akhir musim panas dan musim gugur. Negara bagian ini sedang dalam kecepatan untuk melihat lebih banyak bentang alamnya yang terbakar tahun ini daripada tahun lalu, yang merupakan tahun terburuk dalam catatan negara bagian itu.

Perubahan iklim yang disebabkan manusia telah mengintensifkan kekeringan yang melanda Amerika Serikat Barat Daya, wilayah yang paling parah dalam catatan, dengan curah hujan pada tingkat terendah 20-bulan yang didokumentasikan sejak 1895, sebuah laporan pemerintah AS mengatakan pada hari Selasa.

Selama periode yang sama, dari Januari 2020 hingga Agustus 2021, wilayah tersebut juga mengalami suhu rata-rata harian tertinggi ketiga yang diukur sejak pencatatan dimulai menjelang akhir abad ke-19, menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional.

Laporan tersebut memperingatkan bahwa kondisi kekeringan ekstrem kemungkinan akan memburuk dan terulang kembali “sampai mitigasi iklim yang ketat dilakukan dan tren pemanasan regional dibalik.”***

 

Sumber : Reuters

Related Post