PARANGMAYA -Hubungan dekat Azerbaijan dengan Israel, diduga menjadi alasan kuat Iran menggelar latihan. Militer Iran menggelar latihan militer besar, di dekat perbatasannya yang berdekatan dengan Azerbaijan.
Terpantau lewat televisi pemerintah pada hari Jumat, diperlihatkan rekaman tank, helikopter, artileri dan tentara yang dikerahkan di daerah yang tidak ditentukan di barat laut Iran. Bahkan, sedang menguji drone jarak jauh, yang diproduksi secara lokal dan “prestasi” lainnya untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, Azerbaijan, Turki dan Pakistan melakukan latihan militer di Baku. Setelah itu Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengerahkan peralatan, dan pasukan di dekat daerah perbatasan bulan lalu.
Iran telah secara terbuka mengatakan bahwa pihaknya prihatin, dengan hubungan dekat militer Azerbaijan dengan musuh bebuyutannya Israel. Dan Israel yang penyediaan pesawat tak berawak berteknologi tinggi. Ditambah peralatan lainnya kepada tentara Azeri, diperkirakan telah membantu memberi keseimbangan yang menguntungkan selama 44 hari. perang dengan pasukan Armenia tahun lalu, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera pada Jumat, tanggal 1 Oktober 2021.
Menyambut utusan baru Azerbaijan ke Teheran pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian memperingatkan bahwa Iran “tidak mentolerir kehadiran, dan kegiatan rezim Zionis terhadap keamanan nasionalnya dan akan melakukan apa pun yang diperlukan dalam hal ini”.
Kioumars Heydari, komandan pasukan darat tentara Iran, mengatakan kepada TV pemerintah bahwa Iran juga prihatin dengan kehadiran para pejuang, yang dibawa Azerbaijan selama pertempuran tahun lalu, atas wilayah yang disengketakan Nagorno-Karabakh.
“Republik Islam Iran tidak pernah memulai invasi apa pun. Tetapi ketika ada perang antara Armenia dan Azerbaijan, sejumlah besar teroris ISIS dipanggil ke daerah itu,” katanya, merujuk pada kelompok bersenjata yang juga dikenal sebagai ISIL.
“Kami benar-benar tidak yakin mereka telah meninggalkan daerah itu. Tapi mereka harus meninggalkan daerah itu.”
Sedangkan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan, bahwa dia terkejut dengan rencana latihan militer tersebut.
“Setiap negara dapat melakukan latihan militer apa pun di wilayahnya sendiri. Itu hak kedaulatan mereka. Tapi kenapa sekarang, dan kenapa di perbatasan kita?” katanya, menunjukkan bahwa ini akan menjadi pertama kalinya sejak jatuhnya Uni Soviet bahwa Iran membuat unjuk kekuatan sedemikian dekat dengan perbatasan.
Ketegangan antara kedua tetangga juga meningkat setelah Azerbaijan memberlakukan “pajak jalan” pada truk-truk Iran yang bergerak melalui wilayah Karabakh, dan menahan dua pengemudi truk Iran bulan lalu.
Aliyev mengatakan dalam wawancaranya, bea baru itu secara bertahap membuat jumlah truk Iran yang mengangkut kargo ke Armenia turun menjadi nol.***
Sumber : Al Jazeera