PARANGMAYA – Perbatasan China kembali memanas, sebanyak 50.000 tentara India kembali dikirimkan ke lokasi tersebut. Tambahan puluhan ribu tentara India ke Perbatasan China, untuk menambah kekuatan pasukan disana. Padahal jumlah pasukan Idia di Perbatasan tersebut sudah terdapat 200.000 pasukan.
Ketegangan India dan China meningkat di perbatasan sejak dua kekuatan saingan bentrok di Himalaya pada bulan Juni tahun lalu. Pada konflik di perbatasan tersebut, telah menelan korban sebanyak 20 orang dari India, sedangkan dari China belum diketahui.
Tercatat India telah memindahkan jet tempur ke perbatasan utara, ditambah angkatan laut telah mengirim kapal perangnya, sebagaimana dilansir dari Asia Times pada Selasa, Tanggal 29 Juni 2021.
Angkatan laut India dikirim ke sepanjang jalur laut utama di Samudra Hindia, yang bertugas mengawasi jalur perdagangan maritim dengan China.
Selain itu, angkatan laut India dan AS diumumkan secara terbuka, telah melakukan latihan bersama di laut yang sama.
Pengiriman pasukan dan reaksi angkatan laut India tersebut, menunjukkan meningkatnya ketegangan meskipun beberapa beberapa kali pembicaraan India dan China bertujuan untuk meredakan situasi.
India menganggap perbicaraan terhadap China, adalah dalam rangka mengkonsolidasikan kontrol di daerah perbatasan. Karena wilayah perbatasan tersebu,t pernah menjadi penyangga pembangunan infrastruktur besar-besaran, termasuk jalur kereta api masuk dan keluar dari Tibet dan turun ke negara tetangga Nepal.
India memiliki Amerika di pihaknya, ketika Washington berusaha untuk meningkatkan tekanan multi-front pada ambisi regional Beijing yang meningkat.
AS dan India memiliki kepentingan yang sama untuk melawan China, terutama di Samudra Hindia. New Delhi telah lama melihat jalur air, sebagai lingkup pengaruhnya. Sedangkan China baru-baru ini membuat terobosan, untuk melindungi perdagangannya dan menerapkan tekanan strategis.
Sejarah panjang ketidakpercayaan AS-India juga berjalan dalam, membatasi kemauan dan kemampuan bersama mereka untuk mengembangkan aliansi anti-China yang lebih kuat. Orang-orang India sangat waspada terhadap hubungan strategis lama Washington dengan musuh bebuyutan mereka, Pakistan, hubungan yang tampaknya ingin dihidupkan kembali oleh pemerintah Biden sebagai lindung nilai strategis untuk penarikannya dari Afghanistan.
Kewaspadaan India kepada AS dipicu ketika negara Adidaya itu telah menyatakan ketidaksenangannya, dengan pembelian perangkat keras militer India baru-baru ini dari sekutu sebelumnya Rusia. Kesepakatan sistem pertahanan udara S-400 India senilai US$5,2 miliar dengan Rusia telah menjadi titik gesekan utama antara New Delhi dan Washington.
AS – India, bagaimanapun menunjukkan kerja sama militer yang jelas-jelas sedang dilihat oleh China. Pada tanggal 23 dan 24 Juni, USS Ronald Reagan, supercarrier bertenaga nuklir kelas Nimitz, bersama dengan pengawalnya dan armada jet tempur F-18 bergabung untuk latihan dengan kapal perang India dan pesawat serang jet Jaguar Anglo-Prancis. sebagai jet tempur Sukhoi-30MKI, pesawat buatan Rusia yang diproduksi di bawah lisensi di India.
Latihan militer kedua negara itu, mebihi standart latihan dasar dan masuk kategori latihan pertahanan udara tingkat lanjut. Operasi helikopter lintas dek dan latihan anti-kapal selam. Tak perlu riragukan lagi, satu-satunya kapal selam yang akan diserang India dan AS di Samudra Hindia adalah kapal selam China.***
Sumber : Asia Times