PARANGMAYA – Ketua Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat Perwakilan Demokrat AS, Adam Schiff menyatakan bahwa tenggat waktu yang diberikan oleh Taliban kepada AS, untuk mengevakuasi warga Amerika di Afganistan sulit untuk dijalankan. Pernyataan itu dilandasi oleh jumlah orang Amerika yang harus dievakuasi terlalu banyak sedangkan waktu yang diberikan cuma delapan hari.
“Saya pikir itu mungkin tetapi saya pikir itu sangat tidak mungkin mengingat jumlah orang Amerika yang masih perlu dievakuasi,” katanya, sebagaimana diilansir dari Reuters pada Selasa 24 Agustus 2021.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden berpotensi mendapat tekanan pada saat pertemuan G7 pada hari Selasa, untuk memperpanjang batas waktu. Sehingga mempunyai cukup waktu,untuk mengevakuasi ribuan orang yang berharap keluar dari Afghanistan.
Kekacauan yang meluas diselingi oleh kekerasan sporadis, telah terjadi bandara Kabul. Situasi ini, sejak Taliban mengambil alih ibukota Afghanistan pada 15 Agustus.
Saat bersamaan, ribuan warga Afghanistan telah kembali ke rumah mereka setelah mengetahui bahwa situasi “relatif tenang” di provinsi-provinsi di seluruh negeri.
Presiden AS Joe Biden, yang mengatakan pasukan AS mungkin bertahan melampaui tenggat waktu, telah memperingatkan evakuasi akan “sulit dan menyakitkan” dan masih banyak yang bisa salah.
Sedangkan pejabat Taliban mengatakan pada hari Senin perpanjangan tidak akan diberikan, meskipun dia mengatakan pasukan asing tidak mencarinya. Washington mengatakan negosiasi terus berlanjut.***
Sumber : Reuters