Anggota parlemen Turki membuka perdebatan mengenai keanggotaan Swedia di NATO

Pandangan para anggota parlemen saat sidang di parlemen Turki saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pidato pada pembukaan sidang legislatif ketiga masa jabatan ke-27 parlemen Turki pada 1 Oktober 2019 di Majelis Agung Nasional Turki (TBMM) di Ankara . (Tangkapan layar dari video AFP)

Anggota parlemen Turki telah membuka perdebatan mengenai keanggotaan Swedia di NATO setelah tertunda satu tahun.

Para anggota parlemen pada hari Selasa membuka perdebatan mengenai keanggotaan Swedia di NATO setelah lebih dari satu tahun penundaan mengganggu hubungan diplomatik mereka.

Semua anggota parlemen diharapkan menyetujui keanggotaan Swedia di NATO setelah negara Nordik itu memperoleh dukungan publik dari Presiden Recep Tayyip Erdogan pada bulan Juli setelah Stockholm melakukan tindakan keras terhadap kelompok Kurdi yang dianggap oleh Ankara sebagai kelompok teroris.

“Kami melihat ada perubahan dalam kebijakan di Swedia. Kami melihat beberapa keputusan diambil di pengadilan, meski hanya sedikit,” kata Fuat Oktay, anggota parlemen senior dari partai AKP yang berkuasa di bawah pimpinan Erdogan dan ketua komite urusan luar negeri parlemen dalam wawancara yang disiarkan televisi lalu. bulan.

Ratifikasi RUU tersebut oleh anggota parlemen Turki akan membuat Hongaria menjadi negara terakhir yang bertahan dalam proses aksesi yang dimulai oleh para pemimpin pro-Barat di Swedia dan Finlandia sebagai reaksi terhadap operasi militer khusus pasukan Rusia di Ukraina.

Hongaria diperkirakan akan mengikuti jejak Turki dan menyetujui keanggotaan Swedia di NATO tanpa banyak perlawanan.

Swedia mengatakan, “pada saat ini” mereka “tidak punya alasan” untuk bernegosiasi dengan Hongaria mengenai keanggotaan Stockholm di NATO.

Website Press TV juga dapat diakses di alamat alternatif berikut:

www.presstv.co.uk