Fadli Zon Kuliti Fitnah Keji dan Kotor dari Buzzer yang Menuding Aksi Kemanusiaannya Diputarbalikan Jadi Dukungan Atas Terorisme

Twitter_Foto_Fadli_Zon

Twitter_Foto_Fadli_Zon

PARANGMAYA.COM –  Anggota DPR RI, Fadli Zon menampik fitnah keji dan kotor dari salah satu buzzer lewat media Sosial. Karena berusaha memutarbalikan dukungannya terhadap aksi kemanusiaan, dituding sebagai dukungan terhadap terorisme.

“Penjelasan ini saya buat untuk menepis fitnah sejumlah orang yang secara insinuatif berusaha memutarbalikan dukungan saya terhadap aksi kemanusiaan seolah adalah bentuk dukungan terhadap terorisme. Itu fitnah yang sangat kotor dan keji sekali,”ungkapnya.

adsbygoogle


Hal ini disampaikannya dalam akun twitter pribadinya @fadlizon pada Rabu, tanggal 16 Maret 2022.

Dia mengklarifikasi tudingan tersebut secara gamblang, yang terangkum dalam topik “Klarifikasi Terhadap Fitnah yang mengkaitkan kerja DPR RI dengan Isu Terorisme”.

Fadli mengawali bantahan atas fitnah tersebut dimulai dari cuitan seorang buzzer. Isinya mencoba menghubung-hubungkan dirinya dengan seorang terduga teroris, dengan hanya sebuah bukti foto lama tahun 2015. Terduga teroris itu baru saja ditangkap oleh Densus 88.

“Saya mengikuti beberapa berita, yang dimulai dari cuitan seorang buzzer, yang isinya mengaitkan seolah-olah saya punya kaitan degan seorang terduga teroris yang baru saja ditangkap Densus 88, hanya karena sebuah foto lama tahun 2015. Atas fitnah tersebut, saya ingin memberi klarifikasi sebagai berikut,”ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa, pada tahun 2015 jabatannya adalah sebagai Wakil Ketua DPR RI (Korpolkam 2014-2019). Dalam menjalankan roda parlemen saat itu,  Fadli bersikap terbuka kepada seluruh masyarakat, apapun suku, ras, agama, serta afiliasi politiknya. Karena jhal itu adalah bagian dari tugas representasi saya sebagai anggota DPR RI mulai dari kepentingan audensi, penerimaan pengaduan, maupun courtesy call.

“Sebagai Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Korpolkam, 2014-2019), setiap hari saya menerima berbagai delegasi bahkan hingga puluhan orang. Delegasi masyarakat yang saya terima mewakili berbagai spektrum golongan dan kepentingan, baik untuk keperluan audiensi, penerimaan pengaduan, maupun courtesy call. Sebagai wakil rakyat, saya selalu bersikap terbuka terhadap seluruh anggota masyarakat, apapun suku, ras, agama, serta afiliasi politiknya. Itu adalah bagian dari tugas representasi saya sebagai anggota DPR RI,”paparnya.