PARANGMAYA – Begawan Ekonomi, Rizal Ramli menyoroti besaran hutang negara sudah mencapai sepertiga dari total APBN. Dia menerangkan bahwa, pada tahun ini pokok hutang yang harus dibayar mencapai sekitar 400 Triliun. Sedangkan bunga hutangnya sebesar 370 Triliun.
“Jadi tahun ini untuk bayar pokok pinjaman saja sebesar 400 triliyun dan bunganya sekitar 370 Triliyun, jadi 770 triliyun untuk bayar pokok dan bunga bank tahun ini, dan itu sepertiga dari total APBN.
Rizal menjelaskan bahwa, kondisi tersebut mencerminkan bahwa ekonomi Indonesia bisa diilustrasikan sudah masuk ruang ICU, sebagaimana dilansir dalam YouTube Fadli Zon Official, tanggal 2 Oktober 2021.
“Ekonomi kita uda masuk ICU,” ungkapnya.
Dia melanjutkan bahwa kondisi ekonomi ini semakin diperparah ketika “Selama masuk ICU diinfus terus menerus dengan pinjaman luar negeri,” jelasnya.
Rizal melanjutkan, kondisi ekonomi tersebut akan semakin memburuk bersamaan dengan Bank Indonesia (BI) didesak untuk terus mencetak uang (Printing Money). Walaupun saat ini dampaknya tidak kentara. Namun, suatu saat pada titik tertentu akan meledak.
“Makin lama akan menggerogoti, selama Bank Indonesia bisa dipaksa terus nyetak uang. Monetasi hutang, semenyata dia bisa buying time. Tapi itu sama saja dengan numpuk masalah, pada suatu titik akan meledak,”ungkapnya.
Dampak ini masih belum nampak, karena faktor Inflasi dan daya beli yang sangat rendah. Sehingga, ketika BI mencetak uang untuk beli surat utang, dampaknya masih tersembunyi.
Memang saat ini inflsasi sangat rendah dan daya beli sangat rendah, jadi walaupun BI, nyetak uang beli surat utang dampaknya hiding (tersembunyi).***