PARANGMAYA – Netizen melambungkan #NKRI_DijeratUtang. Tagar ini menyodok diantara, empat besar trending topik lainnya.
Netizen menaikkan tagar #NKRI_DijeratUtang. di platform media sosial Twitter, saat mereaksi jumlah hutang Indonesia yang sudah mencapai 6.000 triliun.
Netizen menyematkan tagar #NKRI_DijeratUtang sebanyak 2.551 twitt, dalam masing-masing komentarnya hingga pukul 19:25 pada Senin, tanggal 4 Oktober 2021. Komentar warganet rata-rata berisi narasi tentang keprihatinan besarnya jumlah utang yang dimiliki oleh Indonesia.
Baca Juga:
Netizen juga, mencantumkan sumber informasi terkait pemberitaan yang memberitakan situasi utang Indonesia.
Pemilik akun @YandraD31 menyatakan keprihatinannya “Sungguh NKRI kita sekarang sedang tidak baik saja,” katanya.
Pola pembangunan itu mesti tepat guna dan tepat sasaran, serta berkesinambungan,bukan ego pencitraan. Berutang banyak, tapi koarnya ekonomi tumbuh 7,07% hoaks#NKRI_DijeratUtang #NKRI_DijeratUtang Sungguh NKRI kita sekarang sedang tidak baik saja,”ucapnya.
Pola pembangunan itu mesti tepat guna dan tepat sasaran, serta berkesinambungan…
bukan ego pencitraan. Berutang banyak, tapi koarnya ekonomi tumbuh 7,07% hoaks#NKRI_DijeratUtang #NKRI_DijeratUtang
Sungguh NKRI kita sekarang sedang tidak baik" saja😩— yandraAsril (@YandraD31) October 4, 2021
Sedangkan pemilik akun @Kimberley20101 mengkhawatirkan besaran utang yang ditanggung RI, pemerintah akan kesulitan untuk membayarnya.
“Luhut : Enggak apa apa pemerintah utang selama bayar sendiri. Bayarnya jual pulau pulau, jual aset, memungut pajak. Aset dan uang pajak itu milik negara bukan milik pemerintah. Enak bingit. #NKRI_DijeratUtang,”jelasnya.
Luhut : Enggak apa apa pemerintah utang selama bayar sendiri.
Bayarnya jual pulau pulau, jual aset, memungut pajak.
Aset dan uang pajak itu milik negara bukan milik pemerintah. Enak bingit. #NKRI_DijeratUtang https://t.co/BWcDSbamlr
— Kimberley (@Kimberley20101) October 4, 2021
Sedangkan akun @Hmmurahmurahhm2 menyoroti perlakuan pemerintah yang banyak memberikan kelonggaran pajak kepada pengusaha besar. Sebaliknya, pedagang kecil masih terus membayar pajak.