PARANGMAYA – Ustadz Hilmi Firdausi angkat bicara, ketika pengamat Intelejen, Susaningtyas Nefo Kertopati yang mengkaitkan bahasa arab dengan penyebaran terorisme.
Ustadz Hilmi menyodorkan kontra narasinya, lewat akun media sosial twitter, bahwa bahasa arab dan terorisme sama sekali tidak berhubungan dengan penyebaran terorisme.
Apa hubungan degan terorisme ?,”tegasnya sebagaimana dikutip dari akun twitternya @Hilmi28 pada Rabu, tanggal 8 September 2021.
Dia mengawali narasinya dengan menjelaskan, bahwa para ulama dan santri yang turut berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, seluruhnya belajar bahasa arab.
Ustadz Hilmi juga menjelaskan, bahwa Organisasi papua Merdeka dan para koruptor triliyunan rupiah yang merongrong kedaulatan Indonesia justru tidak menggunakan bahasa arab.
Dia juga menambahkan bahwa beberapa kata didalam Pancasila, juga menyerap terminologi dari bahasa arab.
“Ibu tau ga, Ulama dan santri yang ikut berjuang merebut kemerdekaan itu belajar bahasa arab ? Lalu sila2 pancasila juga mengambil serapan bahasa arab. Apa hubungan degan terorisme ? Memagnya OPM itu berbahasa arab ? Eh bu,coba cek koruptor triliyunan, ada ga yang berbahsa arab ?,”bebernya.
Netizen memberikan apresiasi sebanyak 2.400 like atas postingan tersebut hingga pukul 15:16.
Ibu tau ga, Ulama & santri yg ikut berjuang merebut kemerdekaan itu bljar bhs arab ? Lalu sila2 pancasila jg mengambil serapan bhs arab. Apa hubungan dgn terorisme ? Mmgnya OPM itu berbhsa arab ? Eh bu,coba cek koruptor triliyunan, ada ga yg berbhsa arab ?https://t.co/Y6HQqFMAzR
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) September 8, 2021
***
Sumber : Twitter