Wakil Ketua MPR RI Menyanggah Wacana dari Pengamat Intelijen yang Kaitkan Terorisme dan Penyebaran Bahasa Arab

Instagram_Hidayat Nur Wahid

Instagram_Hidayat Nur Wahid

PARANGMAYA – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid jelaskan bahwa beberapa terminologi serapan bahasa Arab dipakai  dalam Pancasila pada sila ke dua, empat dan Lima. Bukti-bukti serapan bahasa arab dalam Pancasila, diungkapkannya untuk menyanggah pewacanaan, yang di edarkan oleh pengamat intelijen, bahwa ancaman terorisme dalam bentuk penyebaran bahasa arab.

Hidayat membeberkan kontra narasinya, atas wacana tersebut. Caranya dengan memberikan rincian, tentang beberapa terminologi  bahasa arab yang diserap dalam sila-sila Pancasila. Terminologi arab tersebut antara lain: (1) Kata Adil dalam sila kedua (2) Kata Hikmat, Rakyat, Musyawarat dan Wakil (3) Kata Adil dan Rakyat pada sila ke Lima.

adsbygoogle


Paparan singkat ini dijelaskan untuk menampik, wacana dari pengamat Intelijen, Susaningtyas Nefo Kertopati yang menyatakan dalam pemberitaan bahwa” Ancaman Terorisme dalam Bentuk Penyebaran Bahasa Arab”

Argumentasinya ditulis lewat akun twitter pribadinya @hnurwahid pada Rabu, tanggal 8 September 2021.

Hidayat menutup argumennya dengan menyodorkan pertanyaan “Apakah OPM yg menteror kedaulatan NKRI berbahasa Arab?,”tanyanya.

“Memperbanyak Bahasa Arab disebut sbg salahsatu ciri penyebaran terorisme, bisa jadi “teror” thd Pancasila yang banyak ungkapannya diserap dari Bahasa Arab spt adil(sila ke 2&5),rakyat (sila 4&5),adab,hikmat, musyawarat,wakil. Apakah OPM yg menteror kedaulatan NKRI berbahasa Arab?,” ungkapnya.

***

Sumber : Twitter