Twitter_Photo Said Didu

Twitter_Photo Said Didu

PARANGMAYA –  Mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu menilai bahwa, pembongkaran patung dalam diorama museum di Kostrad perlu dianalisis alasannya.

Dia mengatakan bahwa ketika pembongkaran patung diorama tersebut adalah permintaan pribadi, apakah memang milik pribadi yang bersangkutan? tanyanya.

Sedangkan pemimpin yang menganggap perlu keberadaan diorama tersebut, kemungkinan besar akan dipertahankan. Bahkan kemungkinan akan menolak, atau tidak menyetujui diorama tersebut diangkut, dan dikosonkan atas permintaan seperti pemiliknya.

Ujung analisisnya diorama tersebut akan dipertahankan keberadaannya.

Analisis pendeknya ditulis lewat akun twitter pribadinya @msaid-didu pada Selasa, tanggal 28 September 2021.

Perlu dianalisis alasan pembongkaran diorama G 30 S/PKI di Kostrad :
1) atas permintaan pribadi yg membuat – memangnya milik pribadi yang bersangkutan ?
2) kalau memang milik pribadi – pemimpin yang anggap perlu diorama tsb pasti tdk setuju diorama tsb hilang dan akan pertahankan. Buktinya ?,”jelasnya.

Diorama yang hilang di museum itu, menggambarkan sebuah momen penting. Saat itu Mayor Jenderal TNI Soeharto sebagai Panglima Kostrad, memerintahkan kepada Komandan RPKAD, Kolonel Sarwo Edhie Wibowo. Perintahnya adalah untuk menumpas Gerakan G30SPKI pimpinan Letkol Untung.

Baca juga:  Rizal Ramli: Pejabat2 Ndableg, Coba lihat Net International Investment Position RI -$281 Milyar !

Diorama itu juga menggambarkan adegan pak Harto, Pak Sarwo, dan  Jenderal TNI Nasution.

Jendral Nasution adalah, jendral yang lolos dari penculikan pasukan Cakrabirawa. Dalam diorama pertemuan itu, beliau sedang duduk di sofa, dan meletakkan kakinya yang dibalut di meja, setelah berhasil lolos dari sergapan Cakrabirawa.

***

Sumber : Twitter

Related Post