PARANGMAYA – Ekonom Senior, DR Rizal Ramli kembali angkat bicara terkait hutang Indonesia. Dia kembali mengingatkan kepada publik tentang pendapatnya soal hutang RI. Narasi kritisnya tersebut pernah diuraikan tiga tahun silam, tepatnya pada tanggal 4 Juli 2018.
“Peringatan RR soal utang 4 Juli 2018,”katanya, sebagaimana ditulis dalam akun twitter pribadinya pada Senin, tanggal 21 Juni 2021.
Seperti bertepuk sebelah tangan, karena pemikiran kritisnya soal hutang negara, justru dibantah oleh pejabat-pejabat ekonomi saat itu.
“RR waktu itu dibantah-bantah oleh pejabat-pejabat ekonomi, “ungkapnya.
Rizal Ramli kembali mengulas hal tersebut ketika merespon pemberitaan yang menyatakan bahwa BPKRI khawatir RI tak bisa membayar hutang.
Dia berpendapat bahwa soal kemampuan membayar hutang, pemerintah menggunakan variabel Gross Domestic Product (GDP), atau disebut juga dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Menautkan besaran hutang dengan GDB, inilah yang menurutnya bermasalah. dia bahkan, secara tegas mengatakan bahwa menggunakan GDP itu menyesatkan.
“Soal Utang, Pemerintah Kasih Data Ngawur ! Pake ratio Debt/GDP itu menyesatkan !, ” tegasnya
peringatan RR soal utang 4 Juli 2018: Soal Utang, Pemerintah Kasih Data Ngawur ! Pake ratio Debt/GDP itu menyesatkan !
RR waktu itu dibantah-bantah oleh pejabat2 ekonomi 😄🤣https://t.co/k3BV3Y1UHv21 Juni 2021: BPK khawatir RI tidak bisa bayar utang. https://t.co/xm309OqhFE
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) June 22, 2021
***
Sumber: Twitter