kan
PARANGMAYA – Mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu merasa geli dengan alasan kewajiban PCR. Dia mengatakan bahwa, sangat menggelikan ketika kewajiban test PCR didasarkan, atas alasan untuk menghambat mobilisasi masyarakat. Padahal faktanya yang menghambat mobilisasi tersebut, adalah kebijakan PPKM.
Dia menjelaskan bahwa, PCR adalah untuk menghindari penularan. Sedangkan mewajibkan test PCR tak ubahnya memaksa rakyat, untuk membeli produk pengusaha PCR.
Said lebih rinci mengatakan “rakyat boleh jalan tapi harus bayar ke pengusaha,”ungkapnya.
Pendapatnya disampaikan lewat akun twitter pribadinya, @msaid_didu pada Senin, tanggal 8 November 2021.
“Sangat lucu alasan mewajibkan PCR utk hambat mobilisasi. Wajibkan PCR jelas utk : 1) memaksa rakyat membeli produk pengusaha PCR. 2) rakyat boleh jalan tapi harus bayar ke pengusaha 3) PCR menghindari penularan. Instrumen hambat mobilisasi adalah PPKM. Berhentilah bodohi rakyat,”ungkpanya.
Sangat lucu alasan mewajibkan PCR utk hambat mobilisasi.
Wajibkan PCR jelas utk :
1) memaksa rakyat membeli produk pengusaha PCR.
2) rakyat boleh jalan tapi harus bayar ke pengusaha
3) PCR menghindari penularan.
Instrumen hambat mobilisasi adalah PPKM.
Berhentilah bpdohi rakyat.— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) November 8, 2021
Sumber : Twitter