Said Didu Sebut Hampir Setengah Pendapatan Negara Digunakan untuk Bayar Hutang dan Hutang Publik Lebih Rp 13.400 Trilyun

Twitter_Said_Didu

Twitter_Said_Didu

PARANGMAYA.COM – Mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu menyoroti perbandingan besaran cicilan hutang negara dan pendapatan negara pada tahun 2022. Hasilnya, Indonesia pada tahun 2022 akan membayar cicilan bunga dan pokok hutang sekitar Rp 900 triliyun. Sedangkan jumlah pendapatan negara pada tahun yang sama sebesar Rp 2.000 triliyun. Dengan demikian jumlah besaran cicilan hutang sudah mendekati separuh dari jumlah pendapatan negara.

Dia mengatakan bahwa  “Cicilan utang (bunga dan pokok) tahun 2022 sekitar Rp 900 trilyun, pendapatan negara sekitar Rp 2.000 trilyun – artinya sudah hampir setengah pendapatan digunakan untuk bayar utang,”ungkapnya.

adsbygoogle


Keterangan ini dia sampaikan dalam akun twitter pribadinya pada @msaid_didu pada Senin, tanggal 4 April 2022

Said juga menambahkan “Kalau utang ditambah terus. nanti bayarnya dari mana?,”tanyanya.

Sedangkan berdasarkan data yang diperolehnya, tercatat utang publik sudah melampaui Rp 13.400 triliyun.

Said mengatakan “Utang makin menumpuk !! Utang publik sudah lebih Rp 13.400 trilyun. Semoga bisa terbayar. Generasi muda mendapat beban masa depan sangat besar ke depan,”paparnya.

Lebih detil lagi Said Didu menjelaskan bahwa “Utang IMF sudah dilunasi saat SBY. Sekarang masih ada dalam jumlah kecil, itu utang baru. Sejak Bung Karno, 6 Presiden sebelum Jokowi buat utang sekitar Rp 2.600 trilyun. Pak Jokowi membuat utang hanya waktu 7 tahun sdh Rp 4.400 trilyun – blm utang BUMN. Jelas ?,”ungkapnya.