PARANGMAYA – Mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu menjawab singkat teori post truth yang disodorkan oleh profesor Henry Subiakto. Jawaban, Said muncul saat Henry memposting cuitannya.
Profesor dari Universitas Airlangga Surabaya tersebut, menjelaskan bahwa diantara ciri teori post Truth adalah, munculnya kebenaran semu, dari hasil propaganda kelompok tertentu lewat akun buzzer, sehingga nampak sebagai suara mayoritas.
“Salah satu ciri post truth adlh munculnya kebenaran semu yg tjd lwt kegaduhan yg diciptakan akun2 hasil rekayasa & buzzer. Kebenaran semu (false truth) ini seakan suara mayoritas tp aslinya hasil permainan propaganda kel tertentu. Mk jangan mudah percaya dg yg tampak di medsos,”paparnya.
Abstraksi teori post truth tersebut dijawab singkat dan lugas oleh Said Didu lewat akun twitter pribadinya pada Jumat, tanggal 15 Oktober 2021.
Said menjawab bahwa teori yang dikatakan oleh Henry tersebut sudah dipraktekkan sejak 2012.
Dia memberikan contoh pada tahun 2012 adalah tentang “Mobil Esemka,”katanya. Ditutup oleh ucapan “Sukses ya,” ucapnya.
“Teori ini sudah dipraktekkan sejak 2012 dengan mobil Esemka. Sukses ya,”tuturnya.
Teori ini sdh dipraktekkan sjk 2012 dg mobil Esemka.
Sukses ya. https://t.co/Qvs09wRShW— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) October 15, 2021
***