PARANGMAYA – Mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu angkat bicara atas pernyataan Meneteri Keuangan Sri Mulyani. Dia mengkoreksi dengan lugas pernyataan Sri Mulyani dalam sebuah pemberitaan berjudul “Sri Mulyani Sebut Utang Indonesia Tinggi Karena Warisan Masa Lalu”.
Said langsung dengan nada tinggi mengatakan “Warisan masa lalu ? Mari bicara data,”katanya.
Dia mengawali membeber datanya dari pernyataan bahwa “Utang 2014 sekitar Rp 2.600 trilyun,”ungkapnya. Rinciannya, pada periode 2004- 2014 penambahan hutang negara sekitar 1.200 triliun. Karena pada 2004 hutang negara sekitar 1.400 sedangkan pada tahun 2014 menjadi 2.600 triliun.
“Dan yang menambah utang 2004 – 2014 dari sekitar Rp 1.400 t menjadi sekitar Rp 2.600 triliun,”paparnya.
Bila dilihat dari perhitungan data tersebut maka kemungkinan penambahan hutang negara pada periode 2014-2021 adalah sekitar 4.100 triliun.
Said menggarisbawahi bahwa “Setahu saya Menkeunya sama dengan yang menambah dari 2014 – 2021 menjadi sekitar Rp 6.700 t. Semoga jelas,”bebernya.
“Warisan masa lalu ? Mari bicara data. Utang 2014 sktr Rp 2.600 trilyun. Utang saat ini Rp 6.700 trilyun. Dan yg menambah utang 2004 – 2014 dari sktr Rp 1.400 t menjadi sktr Rp 2.600 t setahu saya Menkeunya sama dg yg menambah dari 2014 – 2021 menjadi sktr Rp 6.700 t. Smg jelas,”ungkapnya.
Warisan masa lalu ? Mari bicara data.
Utang 2014 sktr Rp 2.600 trilyun.
Utang saat ini Rp 6.700 trilyun.
Dan yg menambah utang 2004 – 2014 dari sktr Rp 1.400 t menjadi sktr Rp 2.600 t setahu saya Menkeunya sama dg yg menambah dari 2014 – 2021 menjadi sktr Rp 6.700 t.
Smg jelas https://t.co/9gnnht4Ctl— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) October 27, 2021
***
Sumber : Twitter